Puisi “Air Mata Guru Wiyata Bakti” Menggema Saat Pelepasan Siswa MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran

Puisi "Air Mata Guru Wiyata Bakti" menggugah hati di acara pelepasan MTs Ma’arif Nurul Huda. Karya Wiwik Hartati ini menyuarakan nasib guru honorer yang belum adil.

Puisi Air Mata Guru Wiyata Bakti Menggema Saat Pelepasan Siswa MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran

Kaloran – Puisi bertajuk Air Mata Guru Wiyata Bakti menggema di Gedung Mudjijana, Desa Keblukan, Kaloran, Temanggung, pada Rabu (18/6). Puisi karya Wiwik Hartati—penulis perempuan asal Temanggung yang sedang naik daun—dibacakan oleh Kanaya Sabrina Putri, siswi kelas VIII MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran.

Menggali Makna “Air Mata Guru Wiyata Bakti”

Puisi Air Mata Guru Wiyata Bakti Menggema Saat Pelepasan Siswa MTs Ma'arif Nurul Huda

Pembacaan puisi tersebut menjadi salah satu mata acara dalam kegiatan Pelepasan dan Perpisahan siswa RA, MI, dan MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran. Wiwik Hartati, yang juga menjabat sebagai Kepala MTs Ma’arif Nurul Huda, mengungkapkan bahwa puisi itu ditulis sebagai bentuk ekspresi kemanusiaan terhadap nasib para guru wiyata bakti yang belum memperoleh perhatian yang adil dan arif dari pemerintah. “Air Mata Guru Wiyata Bakti” ini menjadi suara hati yang kuat bagi mereka.

Pengawas Madrasah, Sahro Istakhori, S.Pd.I., dalam sambutannya berpesan kepada para lulusan agar selalu menjaga nama baik almamater. Ia juga mengimbau agar siswa tidak berhenti belajar kapan pun, serta senantiasa menjadi pribadi yang bermanfaat bagi sesama.

Sementara itu, Kepala Desa Keblukan, Cholik Pujiyanto, mendorong para lulusan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi di lingkungan Yayasan Ma’arif. Ia juga memberikan apresiasi kepada MTs Ma’arif Nurul Huda atas berbagai prestasi yang berhasil diraih, baik di bidang akademik maupun nonakademik.

Hadir dalam acara tersebut antara lain Pengawas Madrasah MTs Ma’arif Nurul Huda Kaloran, Nurlaila Karyati, S.Ag., M.Pd.I., para anggota komite, pengurus madrasah, orang tua murid, serta tokoh masyarakat setempat. Kepada wartawan, Wiwik Hartati menyampaikan bahwa acara pelepasan yang diramaikan dengan berbagai atraksi kesenian itu berlangsung dengan kesan yang mendalam. Kesan mendalam ini tak lepas dari resonansi “Air Mata Guru Wiyata Bakti” yang menyentuh banyak hati.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top