Sakoma NU Ma’arif: Strategi Gus Rozin Menyelamatkan Kader Muda NU

Gus Rozin menyebut Sakoma NU Ma'arif sebagai gerakan penting untuk menyelamatkan kader muda. Hanya 8% milenial mengakui NU—sebuah sinyal bahaya.

Sakoma NU Ma'arif Strategi Gus Rozin Menyelamatkan Kader Muda NU

Sakoma NU Ma’arif saat ini menjadi sorotan penting dalam upaya menyelamatkan generasi muda Nahdlatul Ulama. Gus Rozin, Ketua Majelis Pembimbing Sakoma NU Jateng, mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya pengakuan generasi milenial terhadap Nahdlatul Ulama (NU).

“Dari data yang kami terima, hanya sekitar 8 persen generasi milenial yang mengakui dan merasa memiliki NU. Ini tentu sangat memprihatinkan,” ujar Gus Rozin dalam pembinaan kegiatan Sakoma NU Jateng usai pelantikan di aula PT. Penerbit Erlangga Semarang, Sabtu (10/5/2025).

Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Tengah itu menambahkan bahwa saat berkunjung ke berbagai cabang NU di daerah, ia kerap menemukan bahwa mayoritas pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) berusia lanjut. “Ini menjadi alarm bagi kita semua. Jika tidak disikapi secara serius, dalam 10 tahun ke depan kita bisa kehilangan kader-kader muda NU,” ujarnya.

Peran Strategis Sakoma NU Ma’arif dalam Penguatan Kader Muda

Melalui Satuan Komunitas Pramuka Ma’arif, lanjut Gus Rozin, NU harus berupaya menumbuhkan kembali semangat ke-NU-an di kalangan generasi muda. “Inilah yang menjadi distingsi atau pembeda antara Sako Ma’arif dan Sako lainnya. Kami menanamkan nilai-nilai Aswaja sejak dini,” tegasnya.

Menurutnya, tidak ada organisasi yang bisa bertahan tanpa proses pengkaderan dan ideologisasi yang kuat. Oleh karena itu, Gerakan Pramuka Ma’arif harus menjadi lokomotif dalam menyebarkan dan mengembangkan ideologi Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja). “Sako Pramuka Ma’arif harus mengambil peran penting dalam proses ideologisasi ini,” pungkasnya.

Dalam kesempatan itu, hadir Ketua Sakoma Pramuka Ma’arif NU Nasional saat ini adalah KH. Mujiburrohman dan Sekretaris Sholeh Abwa, Ketua LP. Ma’arif NU PWNU Jateng Fakhruddin Karmani, Sekretaris LP. Ma’arif NU PWNU Jateng M. Ahsanul Husna, Ketua Sakoma NU Jateng H. Shobirin, serta perwakilan Sakoma NU dari cabang.

Dengan langkah-langkah konkret dari Sakoma NU Ma’arif, diharapkan proses kaderisasi dan ideologisasi Ahlussunnah wal Jamaah dapat berjalan lebih sistematis. Untuk mendukung gerakan ini, penting juga bagi warga NU untuk memahami lebih dalam tentang visi ke-NU-an melalui kanal pendidikan seperti LP Ma’arif NU pusat.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top