Selapanan MWCNU Kedu Sukses Perkuat Konsolidasi NU di Temanggung

Selapanan MWCNU Kedu 2025 yang perkuat sinergi organisasi dan kultur NU di Kecamatan Kedu. Dihadiri lengkap oleh PCNU Temanggung!

Selapanan MWCNU Kedu Sukses Perkuat Konsolidasi NU Temanggung

Temanggung – Selapanan MWCNU Kedu kembali digelar Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Kedu pada Sabtu Wage, 21 Juni 2025. Bertempat di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al-Jam’iyah Karangtejo, kegiatan rutin ini diikuti oleh seluruh pengurus Harian MWC NU Pengurus Ranting se-Kecamatan Kedu, termasuk badan otonom seperti Muslimat NU, Fatayat NU, GP Ansor, Banser, dan LazisNU.

Acara yang berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 17.00 WIB ini menjadi momentum penting konsolidasi organisasi, terutama dengan hadirnya jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Temanggung secara lengkap. Rombongan dipimpin langsung oleh Ketua Tanfidziyah PCNU, KH. Nurul Yaqin, didampingi Sekretaris, Bendahara, Wakil Ketua, serta pengurus LazisNU PCNU.

Selapanan MWCNU Kedu Dimulai dengan Tahlil dan Dihidupi Semangat Ke-NU-an

Kegiatan diawali dengan pembacaan tahlil yang dipimpin KH. Badari Wakil Rois Syuriah MWC NU Kedu menciptakan suasana khidmat dan penuh kekhusyukan. Tradisi ini menjadi pembuka khas NU yang sarat makna, meneguhkan spiritualitas dalam setiap langkah gerakan organisasi.

Sambutan Ketua MWCNU Kedu: Wadah Silaturahmi dan Koordinasi

Dalam sambutannya, Ketua MWCNU Kedu, Kyai Imam Mahfudz menyampaikan rasa syukur atas kehadiran seluruh elemen NU. Ia menegaskan bahwa selapanan bukan sekadar tradisi berkumpul, tetapi juga berfungsi sebagai ruang koordinasi dan pertukaran informasi antar ranting. Forum ini, menurutnya, penting untuk memperkuat peran NU di tingkat akar rumput.

Laporan Ranting: Tantangan dan Harapan

Setiap ranting diberikan kesempatan untuk menyampaikan laporan singkat mengenai program yang sudah maupun yang akan dijalankan, serta tantangan yang dihadapi di tingkat desa. Sesi ini menjadi momen reflektif sekaligus sarana berbagi inspirasi di antara para pengurus.

Arahan KH. Nurul Yaqin: NU Adalah Kultur dan Struktur

Ketua PCNU Temanggung, KH. Nurul Yaqin, dalam arahannya menegaskan bahwa kekuatan NU terletak pada harmoni antara struktur kelembagaan dan kultur masyarakat. Ia mengingatkan agar setiap pengurus menekan ego sektoral demi menjaga keutuhan gerakan.

“NU itu pondok, bukan sekadar struktur. Kalau pengurus saling menjaga dan meredam ego, insya Allah NU akan terus kokoh,” tegas beliau.

Ia juga mendorong agar sinergi antara program pusat hingga ranting dijaga dan diperkuat, sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap amanah umat.

Peran LazisNU: Transparansi dan Edukasi Filantropi

Di sesi penutup, pengurus LazisNU PCNU Temanggung memaparkan peran strategis lembaga zakat ini dalam mengelola dan menyalurkan dana umat secara amanah. Mereka menjelaskan tiga fungsi utama LazisNU, yaitu pengumpulan, penyaluran, dan pelaporan dana zakat, infak, dan sedekah. Edukasi mengenai pentingnya kesadaran filantropi Islam menjadi salah satu pesan utama yang disampaikan.

Konsolidasi Organisasi yang Menguat

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan dengan lancar dan penuh semangat kebersamaan. Kegiatan selapanan ini menjadi refleksi nyata bahwa kekuatan NU terletak pada soliditas pengurus, kesinambungan komunikasi, dan komitmen bersama dalam membumikan Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah.

Konsistensi dalam melaksanakan kegiatan seperti ini diharapkan menjadi energi baru bagi penguatan visi dan misi NU, khususnya di wilayah Kecamatan Kedu dan Kabupaten Temanggung pada umumnya. Dengan demikian, Selapanan MWCNU Kedu menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga dan mengembangkan NU di tingkat lokal.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top