Tahlilan rutin IPNU IPPNU Kwadungan Gunung menjadi agenda keagamaan yang konsisten dilaksanakan setiap Sabtu malam oleh pelajar NU di Desa Kwadungan Gunung, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Pimpinan Ranting IPNU dan IPPNU mengadakan kegiatan ini termasuk Sabtu (10/5/2025) malam.
Tahlilan Rutin IPNU IPPNU Kwadungan Gunung Perkuat Spiritualitas dan Tradisi
Kegiatan ini menjadi salah satu upaya penguatan spiritual dan pelestarian tradisi keislaman di kalangan pelajar dan pemuda desa. Selain itu, bisa mengisi waktu malam Minggu dengan kegiatan yang bermanfaat.
Tahlilan dilaksanakan secara bergiliran di rumah anggota. Acara dimulai ba’da Isya dengan pembacaan surat Yasin, tahlil, dan doa bersama yang dipimpin oleh anggota IPNU atau tokoh masyarakat setempat. Kegiatan ini tak hanya sebagai bentuk doa untuk para leluhur, tetapi juga menjadi ruang kebersamaan dan pembinaan karakter generasi muda. Kegiatan tahlilan rutin IPNU IPPNU Kwadungan Gunung ini juga menjadi momen penguatan nilai religius dalam keseharian pelajar.
Ketua IPNU Ranting Kwadungan Gunung, Devan Sasongko, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai keislaman dan memperkuat ukhuwah antaranggota. “Kami ingin menjadi generasi muda yang religius dan peduli dengan tradisi. Melalui tahlilan rutin ini, kami belajar menghargai budaya dan memperkuat ikatan sosial,” katanya.
Dengan adanya tahlilan rutin IPNU IPPNU Kwadungan Gunung, anggota juga belajar kerja sama tim dalam mengelola acara yang bermakna secara spiritual.
Senada, Ketua IPPNU, Danik Wingga, menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana belajar berorganisasi dan meningkatkan kemampuan public speaking, karena anggota dilatih untuk memimpin doa, menjadi MC, dan mengatur jalannya acara.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan tokoh agama desa. Menurut KH. Mahyani, tahlilan rutin yang diinisiasi pelajar ini menunjukkan bahwa tradisi Islam Ahlussunnah wal Jamaah tetap hidup dan relevan di kalangan generasi muda. “Ini bukti bahwa IPNU-IPPNU bukan hanya organisasi pelajar, tapi benar-benar hadir di tengah masyarakat,” ujarnya.
Selain sebagai sarana ibadah, tahlilan rutin ini juga menjadi ajang koordinasi dan konsolidasi para anggora untuk kegiatan sosial lainnya, seperti kegiatan akhirusanah, Khotmil Quran, hingga bakti sosial di bulan Ramadan. Rencananya, mereka juga akan mengadakan pelatihan pembacaan doa-doa dan pelatihan MC tahlil agar kegiatan semakin terstruktur dan bervariasi.
Keberlanjutan tahlilan rutin IPNU IPPNU Kwadungan Gunung juga menjadi bentuk nyata dari komitmen pelajar terhadap warisan budaya keislaman. Dengan semangat kebersamaan dan nilai keagamaan yang kuat, para pelajar NU di desa ini membuktikan bahwa mereka mampu menjadi garda terdepan dalam menjaga tradisi dan membangun masyarakat. (Ratna Sari).